Dukung Gerakan GILAsSampah, Tito Karnavian Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah

Dukung Gerakan GILAsSampah, Tito Karnavian Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah. (Foto: Narsum.id/Kemendagri)
Dukung Gerakan GILAsSampah, Tito Karnavian Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah. (Foto: Narsum.id/Kemendagri)

Jakarta | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan edukasi pemilahan sampah, dalam peluncuran Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah #GILAsSampah yang berlangsung di Pantai Jerman, Badung, Bali.

Gerakan itu dilakukan bersama Gubernur Bali I Wayan Koster serta Presiden Direktur Mavic Media Indonesia Aryaseta Wiryadiputra dengan memasukkan sampah berdasarkan kategori organik, anorganik, serta B3 di tempat sampah masing-masing secara simbolis.

Sebelumnya, mendagri bersama pelaku usaha dan masyarakat juga melakukan penandatanganan sebagai bentuk dukungan aksi #GILAsSampah. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan meninjau spot area edukasi dan penukaran sampah yang tersedia di lokasi.

Pada kesempatan itu, mendagri mengatakan acara peluncuran #GILAsSampah merupakan permulaan dari rangkaian kegiatan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) dan Trisenses Bali 2022. Nantinya, agenda itu akan memuat literasi-edukasi, connecting people, serta action dan innovation.

Baca Juga :   Fenomena Citayam Fashion Week, Jokowi: Asal Positif Nggak Masalah

Dalam kaitan tersebut, seluruh pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga tokoh masyarakat diharapkan bergerak dan menampilkan pameran mengenai inovasi pengelolaan sampah. Upaya tersebut juga diharapkan menjadi atensi daerah-daerah lain.

“Banyak daerah, nanti juga ada pembicara-pembicara dari bukan hanya ahli tapi daerah-daerah yang kita anggap baik mengelolanya. Ada daerah-daerah yang bagus mengelola di hulu. Bagus, sama seperti yang disampaikan Pak Gubernur,” kata Tito Karnavian dalam keterangan pers.

Tito juga mengajak pihak-pihak untuk memperkuat kampanye mengurangi penggunaan barang berbahan plastik dan mendorong penggunaan plastik yang ramah lingkungan, yaitu berbahan ubi. Menurutnya, inovasi tersebut telah banyak diproduksi dan dapat diurai lebih cepat oleh alam.

Baca Juga :   Fenomena Citayam Fashion Week, Jokowi: Asal Positif Nggak Masalah

“Karena plastik bisa hancurnya puluhan tahun, bahkan ada yang bisa sampai 200 tahun. Nah ini mulai dari awal, ini sampah plastik mohon maaf ini bukan hanya bisa merusak lingkungan di darat, (tetapi juga) di laut,” ujarnya.[]