Jakarta | Cargill Inc, salah satu perusahaan pertanian terbesar di dunia, berhenti membeli produk minyak sawit dari Sime Darby Plantation Bhd., setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan temuan indikator kerja paksa di petani Malaysia.
Cargill telah menangguhkan semua sumber baru minyak kelapa sawit dan produk turunannya dari Sime Darby sejak 25 Februari lalu. Sedangkan Sime tidak memberikan alasan penghentian tersebut, namun mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan Cargill, yang merupakan pelanggan langsung.
Melansir Bloomberg News, Senin (18/04/2022), beberapa produsen kelapa sawit dan sarung tangan karet terbesar di Malaysia telah diawasi dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan pelecehan pekerja migran.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada akhir Januari menyatakan akan menyita minyak sawit Sime dan barang-barang terkait, lantaran memiliki informasi yang cukup untuk menentukan bahwa produk perusahaan dibuat menggunakan narapidana, tenaga kerja paksa atau kontrak.
Pihak Sime sendiri mengatakan telah menempuh sejumlah langkah untuk meningkatkan hak-hak pekerjanya dalam beberapa bulan terakhir, dan bahwa pasokan produk curah ke Cargill di India telah diambil oleh pelanggan lain.
Sime juga menanggapi laporan dari Reuters bahwa raksasa permen Italia Ferrero akan berhenti mengambil minyak sawit dari perusahaan tersebut. Disebutkan bahwa Ferrero, General Mills dan Hershey’s bukan pelanggan Sime dan sudah lama tidak berkunjung.[]
Leave a Reply