Esensi Liburan ke Jerman: Sejarah, Budaya dan Alam

Brandenburg Gate. (Foto: Narsum.id/Unsplash/Marius Serban)
Brandenburg Gate. (Foto: Narsum.id/Unsplash/Marius Serban)

Jakarta | Mendengar Jerman, mesti akan kebayang canggih, engineer dan maju. Yes! Benar. Tapi untuk berlibur, yuk nikmati sisi lainnya yaitu sejarah, budaya dan keindahan alam. Gerbang Berlin’s Brandenburg. Ikonik banget kan gerbang ini, sampai di Indonesia sering dijadikan gerbang ala-alanya oleh perumahan atau developer property.

Gerbang menjulang tinggi dengan enam tiang besar serta patung kemenangan berupa Kereta Kuda nan gagah dan megah ini dibangun untuk Raja Frederick William II pada tahun 1791. Tiang ini lekat dengan sejarah berbagai sejarah Jerman, termasuk pernah rusak parah selama Perang Dunia II dan juga pernah menjadi bagian dari Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat.

Katedral Cologne atau Kölner Dom dengan arsitektur gotik dan menaranya yang menjulang tinggi terletak di tepi sungai Rhine. Mahakarya abad 12 ini sangat mengesankan, baik eksterior maupun detail interiornya yang keseluruhannya terbuat dari batu marmer dengan 56 pilar besar serta altar dengan relik Kristiani berbahan emas.

Katedral Cologne atau Kölner Dom. (Foto: Narsum.id/Pixabay/ArtTower)

Seberang bangunan Katedral ini terdapat toko yang menjual wewangian khas kota tersebut Cologne atau Koln yang juga menjadi nama kotanya. Segar-segar ringan gitu harumnya dengan kemasan khas, yaitu botol kaca bening dengan stiker motif dan merek warna hijau. Sudah kebayang yang mana?

Baca Juga :   Pemerintah Dukung Masyarakat Memperoleh Manfaat dari Pariwisata Labuan Bajo

Schwarzwald atau Black Forest, hutan lebat yang terbentang lebih dari 160 kilometer dengan bukit-bukitnya dan lembah-lembahnya, merupakan daerah dataran tinggi yang banyak dikunjungi turis maupun penggemar jalan kaki. Spot lainnya di salah satu sisi hutan ini adalah Danau Titise, danau kecil cantik dikelilingi hutan lebat dan teduh, di tepi danau banyak rumah pembuat dan penjual jam kayu antik yang setiap jam keluar burung kukko dengan suaranya… Cuckoo… Cuckoo…, karena menurut cerita, pembuat pertama jam antik ini adalah warge desa di Schwarzwald.

Black Forest Railway juga menyajikan pengalaman istimewa dengan air terjunnya yang cantik manis serta dapat menggapai Black Forest Open Air Museum. Open Air Museum ini akan membawa kita mengalami langsung kehidupan warga desa yang adalah peternak dan petani diabad ke-16 hingga ke-18. Bangunan-bangunan yang berdampingan seperti gudang, toko roti, penyimpanan jerami penggilingan biji-bijian dan pemotongan daging dapat ditemukan di sini.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama
Schwarzwald atau Black Forest. (Foto: Narsum.id/ Unsplash/Michiel Annaert)

Kita akan menyaksikan langsung, bahkan mengalami langsung tur ke dalam rumah pertanian, melihat berbagai ruang dan perabotan asli jaman itu. Berbagai macam kerajinan tradisional serta kegiatan warga desa lengkap dengan pakaian dan pertunjukan budaya tradisional hadir menyemarakkan pengalaman ini.

Kastil Neuschwanstein yang seperti bangunan di negeri dongeng. Raja Ludwig II dari Bavaria membangun kastil ini dengan banyak menara dengan warna batu alami, putih dan atap biru. Penampakan kastil ini memang kemudian menjadi inspirasi bagi Walt Disney. Turis juga dapat memasuki kastil ini untuk melihat interior mewah di ruang tahta, aula penyanyi dan masih banyak lagi, terlebih dapat juga menikmati beberapa pemandangan paling spektakuler di negara ini dari atas kastil. Usahakan kesini ya, supaya halu serasa Disney princess atau princenya!

Baca Juga :   Pemerintah Dukung Masyarakat Memperoleh Manfaat dari Pariwisata Labuan Bajo
Kastil Neuschwanstein. (Foto: Narsum.id/ Unsplash/Felix)

Munich Marienplatz atau Mary’s Square adalah alun-alun besar yang terletak di kota Munich. Diabad pertengahan, alun-alun ini tempat para pedagang dari seluruh Bavaria berbisnis dengan penduduk setempat, sambil menonton turnamen Jousting, turnamen ksatria berkuda dan tusuk-tusukan itu lho.

Namun sekarang, berbeda, Marienplatz tempat nongkrong dan belanja yang menyenangkan. Kita dapat menemukan balai kota baru dan lama atau Neues Rathaus dan Altes Rathaus, di sana sejarah kota Munich ditulis. Landmark lainnya monumen Bunda Maria dengan patung perunggunya, serta berbagai bangunan tua yang mengelilingi alun-alun ini. Yang harus dicoba kalau berkenan, tentunya Bir Munich. Cheers! []