Suami Putri Mako Dikabarkan Gagal Lagi di Ujian Pengacara AS

Putri Mako dan Suaminya, Kei Komura
Putri Mako dan Suaminya, Kei Komura. (Foto:AFP)
Putri Mako dan Suaminya, Kei Komura
Putri Mako dan Suaminya, Kei Komura. (Foto:AFP)

Jakarta – Kei Komuro, suami dari mantan putri Jepang Mako Komuro, dikabarkan telah gagal dalam ujian pengacara negara bagian New York untuk kedua kalinya, menurut sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut, Jumat, (15/04/2022).

Pihak penyelenggara menyebut, dari 3.068 orang yang mengikuti ujian pengacara sebanyak 1.378, atau 45 persennya dinyatakan lulus.

Sebelumnya, Kei Komuro diketahui gagal dalam ujian pengacara negara pada Juli 2022, lalu ia mengikuti ujian lagi pada Februari lalu. Selanjutnya, Komuro diperkirakan akan mengambil ujian lagi pada bulan Juli mendatang.

Pria itu, sudah mulai bekerja sebagai petugas hukum di sebuah firma hukum di New York setelah lulus dari sekolah hukum Universitas Fordham dengan gelar Juris Doctor pada Mei 2021.

Baca Juga :   UE Makin Ketar-Ketir Akibat Komentar Putin Soal Pasokan Gas

Sementara sang mantan Putri sendiri dikabarkan tengah menjadi relawan di Museum Seni Metropolitan New York, institut penyelenggara Met Gala. Mako, disebut tengah mengerjakan salah satu pameran lukisan gulir Jepang tentang Ippen, seorang biksu keliling terkenal yang berkeliaran di Jepang selama Periode Kamakura.

Mako Komuro dan suaminya, Kei Komuro. (Foto: Instagram @royals.around.us)
Mako Komuro dan suaminya, Kei Komuro. (Foto: Instagram @royals.around.us)

Untuk pekerjan ini, Mako berstatus sebagai karyawan sukarela alias tidak dibayar. Kemungkinan, langkah ini ia lakukan sebagai upaya untuk membangun kariernya di Amerika Serikat.

Memang sebelum menikah, Putri Mako sudah dikenal dekat dengan dunia seni dan kurasi dan latar belakang pendidikannya juga sesuai. Dulu ia kuliah di Universitas Kristen Internasional Tokyo dalam bidang seni dan warisan budaya.

Anak sulung Pangeran Akishino ini, juga mendapatkan gelar master dalam studi museum dan galeri seni dari University of Leicester pada 2016 lalu. Mako, pernah bekerja sebagai peneliti khusus di Museum Universitas di Universitas Tokyo, sambil menjalankan tugas kerajaannya. []

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua