Syahrul Yasin Limpo: Kenapa Harus Impor Kalau Ada Produk Dalam Negeri

Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kamis, (14/04/2022). (Foto: Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kamis, (14/04/2022). (Foto: Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kamis, (14/04/2022). (Foto: Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kamis, (14/04/2022). (Foto: Kementan)

Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, komitmen pembelian barang dalam negeri harus digelorakan dengan penuh semangat untuk membuktikan bahwa Indonesia selama ini mampu memproduksi deretan alat canggih.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kamis, (14/04/2022).

“Saya sangat setuju dengan Bapak Presiden, kenapa harus impor kalau dari dalam negeri bisa. Memang tidak sebagus jetpump yang kita pasang buatan dari Jepang karena mereka sudah coba lama banget, tetapi kalau kita tidak memakai jetpump buatan kita, kita tidak tahu cara memperbaikinya. Kira-kira seperti itu,” tuturnya.

Menurut Mentan, Indonesia termasuk negara yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis pandemi. Indonesia mampu mengendalikan inflasi menjadi dibawah 3 persen atau berada di angka 2,64 persen.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Sementara negara lain seperti Turki, mengalami inflasi tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yakni 61,14 persen. Begitu pula dengan Amerika yang mengalami inflasi tinggi dalam 40 tahun terakhir, dimana angkanya mencapai 7,9 persen.

“Pertanian itu harus bersama-sama karena persoalan ekonomi setiap negara berbeda. Amerika yang belum pernah inflasi sekarang inflasinya 7,2. Begitu juga dengan Turki, Argentina Belanda atau Rusia semua inflasinya tidak terkendali,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan terimakasih atas perhatian Mentan terhadap berbagai produk UMKM. Ke depan, Kemenkop UKM siap berkolaborasi dengan Menteri Pertanian untuk membangun negeri.

“Kolaborasi pembelian produk dalam negeri penting dilakukan untuk Indonesia yang lebih maju ke depannya,” tandasnya.

Adapun pada tahun ini, pemerintah menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50 persen. []

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama