Pemegang Saham Stellantis Tolak Paket Pembayaran Eksekutif, Termasuk CEO Carlos Tavares

Logo Stellantis NV. (Foto: Narsum.id/Twitter @Stellantis)
Logo Stellantis NV. (Foto: Narsum.id/Twitter @Stellantis)

Jakarta | Pemegang saham perusahaan otomotif Stellantis NV menolak rencana pembayaran untuk eksekutif puncak, termasuk kepala eksekutif Carlos Tavares. Langkah ini menyusul kritik pemerintah Prancis dan investor kecil Prancis bahwa CEO secara khusus menghasilkan terlalu banyak dan paket gajinya tidak normal.

Dalam pemungutan suara pemegang saham yang tidak mengikat, lebih dari 52% suara menentang rencana pembayaran, yang juga mencakup kompensasi untuk anggota dewan. Pemungutan suara berlangsung pada pertemuan tahunan produsen mobil yang diadakan secara virtual di Amsterdam, Belanda.

Menurut Stellantis, sebanyak 47,9% suara pemegang saham menyetujui kebijakan tersebut. Meskipun pemungutan suara tidak membawa bobot, jarang bagi investor untuk mengambil sikap menantang seperti itu pada rapat pemegang saham tahunan.

Stellantis, yang memiliki lebih dari selusin merek mobil, termasuk Jeep, Dodge dan Chrysler, berencana membayar Tavares €19,15 juta, atau USD 20,85 juta, untuk tahun 2021, menurut laporan tahunannya. Angka itu belum termasuk pembayaran insentif jangka panjang.

Baca Juga :   AS Bakal Mengirim Lebih Banyak Sistem Roket ke Ukraina

“Adalah keyakinan kami sebagai dewan bahwa dalam meritokrasi, penghargaan berdasarkan kriteria kinerja adalah elemen mendasar dari kebijakan kami,” kata ketua Stellantis John Elkann kepada pemegang saham, yang dikutip dari The Wall Street Journal, Jumat (15/04/2022).

Elkann menambahkan, dewan akan mempertimbangkan pemungutan suara, namun itu hanya sebatas rekomendasi.

Tavares juga menghadapi kritik dari investor Phitrust, dana aktivis Prancis, yang mengatakan dalam sebuah laporan bahwa kompensasinya terlalu tinggi.[]