
Jakarta | Voyager Innovations, startup teknologi asal Filipina, berhasil raih USD 210 juta atau sekitar Rp 3 triliun dalam putaran pendanaan terbarunya, yang sekaligus membuatnya jadi unicorn kedua di Filipina dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar.
Putaran pendanaan kali ini melibatkan sejumlah investor baru, seperti SIG Venture Capital, investor global EDBI yang berbasis di Singapura, dan perusahaan induk investasi First Pacific Company Ltd. Demikian juga investor lama seperti KKR & Co Inc dan Tencent Holdings Ltd Tiongkok.
Melansir TechCrunch, Voyager akan menggunakan tambahan modal ini untuk meluncurkan layanan Maya Bank, termasuk produk tabungan dan kredit, melalui PayMaya, yang memiliki lebih dari 47 juta pengguna terdaftar dan merupakan salah satu aplikasi keuangan paling populer di Filipina, bersama dengan GCash dan Koin.
Voyager juga berencana menambahkan cryptocurrency, investasi mikro dan produk asuransi ke PayMaya, yang sudah termasuk dompet digital, pengiriman uang online, pembayaran tagihan, transfer bank, kartu prabayar dan fitur e-commerce yang disebut PayMaya Mall.
Pendanaan ini membuat Voyager bisa mengejar rival utamanya, Mynt, yang sebelumnya adalah satu-satunya unicorn Filipina. Sebagian saham Mynt dimiliki oleh Globe Telecom, Bow Wave dan Ant Financial yang merupakan unit usaha Alibaba.
Untuk diketahui, Filipina merupakan salah satu pasar fintech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Pada tahun lalu, ekonomi internet Filipina tumbuh 93% menjadi USD 17 miliar, dan diprediksi menembus USD 40 miliar pada tahun 2025.[]
Leave a Reply