Jakarta | Pemerintah Hong Kong akan merilis green bond ritel perdana pada bulan ini. Obligasi tersebut ditargetkan bisa meraih dana hingga 20 miliar dolar Hong Kong, atau sekitar Rp 36,6 triliun.
Green bond atau obligasi hijau adalah jenis obligasi yang hasilnya akan diterapkan secara eksklusif untuk membiayai atau membiayai ulang sebagian atau seluruh proyek ramah lingkungan, baik proyek baru maupun yang sedang berjalan.
Sejatinya, target awal penerbitan obligasi dengan tenor tiga tahun ini adalah 15 miliar dolar Hong Kong. Namun, jika terjadi kelebihan permintaan, maka nilai green bond tersebut akan ditambah menjadi 20 miliar dolar Hong Kong.
“Obligasi tersebut akan memiliki tingkat bunga 2,5%, naik dari 2% untuk penjualan yang direncanakan pada bulan Maret,” kata Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan seperti dikutip dari Reuters.
Untuk diketahui, Hong Kong yang merupakan pusat keuangan Asia telah menunda penawaran obligasi pemerintah senilai 6 miliar dolar Hong Kong akibat masivnya penyebaran Covid-19.
Hong Kong telah meningkatkan sejumlah upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadi pemimpin dalam tata kelola lingkungan dan sosial. Beberapa upaya itu termasuk pembentukan kelompok kerja dengan pejabat pemerintah dan perusahaan global untuk mengembangkan kumpulan bakat.
Namun, keinginan Hong Kong menjadi pusat bisnis hijau dan berkelanjutan telah terancam oleh aturan pembatasan yang ketat terhadap pandemi, yang membuat lembaga keuangan kesulitan menarik staf ahli. []
Leave a Reply