Atasi Sanksi Barat, Rusia Tingkatkan Dana Cadangan Pengeluaran Darurat

Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Narsum.id/Rusia Today)
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Narsum.id/Rusia Today)

Jakarta | Rusia meningkatkan dana cadangannya untuk pengeluaran darurat sebesar 273,4 miliar rubel atau setara USD 3,52 miliar. Langkah itu untuk memastikan stabilitas ekonomi, mengingat saat ini Rusia dilanda sanksi-sanksi dari Barat atas invasinya ke Ukraina.

“Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk melaksanakan langkah-langkah yang bertujuan untuk memastikan stabilitas ekonomi dalam kaitannya dengan sanksi eksternal,” kata pemerintahan Vladimir Putin dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Reuters.

Pemerintahan Putin menjelaskan, sumber utama peningkatan dana cadangan adalah 271,6 miliar rubel dalam pendapatan energi tambahan yang diterima pada kuartal pertama tahun ini, lantaran harga minyak dan gas naik sebagai tanggapan terhadap pemulihan dari dampak pandemi dan konflik Rusia-Ukraina.

Dana cadangan pemerintah adalah bantalan kas yang akan digunakan untuk pengeluaran tak terduga yang tidak diproyeksikan dalam APBN. Tahun lalu, dana cadangan itu digunakan untuk pembayaran sosial satu kali dan juga untuk mengatasi dampak pandemi.

Baca Juga :   Peritel 7-Eleven PHK Ratusan Karyawan di AS Akibat Tekanan Inflasi

Sanksi dari negara-negara Barat telah membuat Rusia terputus dari sistem keuangan global dan saluran pasokan. Tak hanya itu, Barat juga bergerak ke larangan penuh energi dari Rusia, untuk melucuti sumber pendapatan terbesar negara itu. Rusia memasok sekitar 40% dari konsumsi gas alam Uni Eropa, yang nilainya diperkirakan mencapai lebih dari USD 400 juta per hari.[]