
Jakarta | Kementerian Perdagangan Thailand akan mencari dukungan kabinet untuk kerangka negosiasi yang diusulkan untuk perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa atau European Free Trade Association (EFTA), menyusul dengar pendapat publik baru-baru ini mengenai masalah tersebut. EFTA terdiri dari Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss.
Direktur Jenderal Departemen Perundingan Perdagangan Auramon SupthaweethumG mengatakan bahwa departemennya mengadakan dengar pendapat pada 30 Maret lalu, yang dihadiri oleh lembaga negara, sektor swasta, petani, sektor sipil dan akademisi.
Langkah itu sejalan dengan keinginan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Jurin Laksanawisit yang ingin departemen mempercepat pembicaraan FTA dengan sejumlah negara mitra dagang utama Thailand, untuk memperluas jangkauan global perdagangan Thailand.
EFTA adalah salah satu target Thailand untuk perjanjian perdagangan bebas karena kelompok tersebut telah mengadopsi kebijakan perdagangan bebas dan memiliki tingkat daya beli dan kekuatan ekonomi yang tinggi. Mereka adalah pemimpin dalam inovasi dan teknologi dan memiliki investor yang signifikan.
“Sebuah studi awal menemukan bahwa FTA dengan EFTA akan membantu meningkatkan daya ungkit dan daya saing Thailand untuk produk dan layanan Thailand di blok tersebut, serta menarik investor yang berspesialisasi dalam inovasi dan teknologi tinggi dari blok tersebut ke Thailand,” kata Auramon seperti dikutip dari Bangkok Post.
EFTA telah menyatakan minatnya untuk membuka pembicaraan tentang perjanjian perdagangan bebas dengan Thailand sejak 2019 dan departemen tersebut telah menugaskan Institute for Future Studies for Development untuk melakukan studi tentang kemungkinan dampak dari perjanjian perdagangan bebas.
Perdagangan bilateral antara Thailand dan EFTA pada 2020 mencapai USD 10,4 miliar, dengan ekspor mencapai USD 7,8 miliar dan impor USD 2,65 miliar. Kemudian pada tahun lalu, volume perdagangan Thailand-EFTA mencapai USD 7,51 miliar, mewakili 1,39% dari total perdagangan Thailand.[]
Leave a Reply