IPO GOTO, Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/04/2022). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menjadi perusahaan ke-15 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022 dengan menggunakan kode saham GOTO.

Jumlah saham yang dicatatkan GOTO sebesar 1.184.363.929.502 saham dengan harga perdana Rp338 per saham. GoTo adalah salah satu start-up Indonesia, telah tumbuh menjadi decacorn pertama di Tanah Air.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya secara daring di acara penawaran umum perdana tersebut berharap agar IPO saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ini dapat memotivasi anak-anak muda Indonesia untuk memberikan energi baru bagi lompatan kemajuan ekonomi Indonesia.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi program saham gotong royong yang di inisiasi oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, yaitu sebuah program saham inklusif yang membuka akses bagi ratusan ribu mitra driver, UMKM dan konsumen.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir langsung di acara tersebut mengungkapkan, berdasarkan hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021), nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 sebesar 4,7 miliar USD dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

Capaian tersebut menurut Menko Airlangga, menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura. Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.

Sementara pada tahun 2021, nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp401,25 Triliun, dengan volume transaksi sebesar 1,73 milliar.

“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar USD 70 Miliar, dan diperkirakan mampu mencapai USD 146 Miliar pada tahun 2025,” tuturnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/04/2022).

Pemerintah pun berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dalam rangka ini, Pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Kerangka ini akan menjadi guideline  dalam mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan.

Selain itu, Pemerintah juga turut mendukung kemajuan industri digital agar dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. Peraturan tentang saham dengan hak suara multipel (multiple voting shares) yang diterbitkan OJK pada tahun lalu membuka peluang bagi GoTo dan startup lainnya untuk melakukan IPO di Indonesia sehingga tetap bisa mendanai pertumbuhan kedepannya dan turut menumbuhkan pasar modal Indonesia. []