Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Meta Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia dengan menggunakan kekuatan teknologi, agar lekas mencapai standar global.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, percepatan digitalisasi UKM di Indonesia merupakan agenda pemerintah khususnya KemenkopUKM yang perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk perusahaan swasta dan masyarakat luas.
“Keterlibatan dan dukungan Meta sangat penting untuk mendukung percepatan digitalisasi UMKM yang diharapkan berdampak tidak hanya pada peningkatan nilai transaksi UMKM, tetapi juga peningkatan kualitas produk dan brand yang sesuai dengan standar global,” tutur Teten dalam audiensi secara virtual dengan Meta Indonesia, Jumat (08/04/2022).
Meta sendiri, belum lama ini merilis sebuah studi bertajuk Laporan Kondisi Bisnis Kecil dan Menengah 2022, sebuah riset yang mensurvei hampir 24.000 pelaku bisnis kecil dan menengah di 30 negara dan wilayah.
Berdasarkan survei tersebut, di saat banyak pelaku usaha di Amerika Utara menghentikan bisnis mereka, mayoritas pelaku UKM di Asia Pasifik melaporkan bahwa mereka terlibat dalam beragam aktivitas yang mampu menghasilkan pemasukan (seperti mengikuti beragam pelatihan), dan salah satu negara yang memimpin dalam hal ini adalah Indonesia sebesar 86%.
Kemudian berdasarkan survei yang sama diketahui bahwa 22% pelaku UMKM di Indonesia yang beroperasi dan memanfaatkan aplikasi Facebook melaporkan bahwa penjualan mereka pada bulan lalu lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus maju dan berkembang di ranah digital, karena itulah kolaborasi KemenKopUKM dan Meta menjadi sebuah inisiatif penting untuk terus diperkuat.
“Meta sangat mengapresiasi kolaborasi bersama Kementerian Koperasi dan UKM yang telah terjalin selama ini untuk terus membantu pelaku UMKM di Indonesia agar dapat memanfaatkan kekuatan teknologi digital khususnya Facebook, Instagram, dan WhatsApp, untuk mengembangkan bisnis yang mereka jalankan,” tutur Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara, Meta, Rahimah Abdulrahim.
“Melalui Kolaborasi ini, kami juga akan bekerja bersama mitra-mitra kami lainnya untuk memberikan serangkaian pelatihan kepada pelaku usaha perempuan di berbagai daerah di Indonesia agar mereka dapat mandiri dan sukses berbisnis di ranah digital,” sambungnya.
Sejatinya, kolaborasi KemenKopUKM dan Meta sudah terjalin sejak beberapa tahun lalu melalui pelatihan fasilitator dan UMKM dibawah binaan SMESCO.
Adapun tahun ini, kolaborasi KemenKopUKM dan Meta diperkuat melalui inisiatif Karya Perempuan yang merupakan bagian dari program SheMeansBusiness dengan tujuan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha perempuan di seluruh Indonesia.
Pelatihan ini akan fokus pada materi terkait pemanfaatan teknologi digital seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, pengembangan konten dan strategi pemasaran yang dijalankan melalui metode daring bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa selaku partner pelaksana program.[]
Leave a Reply