Thailand Perluas Insentif untuk Kendaraan Listrik

Ilustrasi mobil listrik. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)
Ilustrasi mobil listrik. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Jakarta | Pemerintah Thailand memperluas insentif untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Dewan Investasi atau The Board of Investment (BoI) mengatakan, keputusan itu ditempuh lantaran Thailand berupaya mempertahankan statusnya sebagai pusat produksi mobil utama di Asia Tenggara.

Selain itu, Thailand juga mendorong konsumen beralih ke EV, dengan tujuan memastikan 30% dari total output produksi mobilnya adalah EV pada tahun 2030.

“Stasiun pengisian yang lebih kecil sekarang akan memenuhi syarat untuk manfaat pajak tiga tahun,” ujar Sekretaris Jenderal BoI Duangjai Asawachintachit yang dikutip dari Reuters.

Tak hanya itu, insentif tambahan di atas pembebasan pajak penghasilan perusahaan lima tahun yang tersedia untuk investasi di stasiun pengisian dengan setidaknya 40 pengisi daya. Pemerintah Thailand juga menghapus kondisi yang melarang investor menerima manfaat tambahan dari lembaga lain dan persyaratan untuk sertifikasi ISO.

Baca Juga :   Sri Lanka Resmi Memilih Ranil Wickremesinghe Sebagai Presiden

Duangjai pada Kamis (07/04/2022) menyebutkan bahwa selama periode Januari-Maret, aplikasi investasi asing dan Thailand secara keseluruhan, termasuk untuk industri otomotif, bernilai 110,7 miliar baht. Angka itu turun 6% dari tahun sebelumnya akibat tantangan geopolitik dan ekonomi global.

Namun, komitmen investasi asing saja naik 29% menjadi 77,3 miliar baht pada periode Januari-Maret, dengan tiga investor teratas adalah Taiwan, Jepang dan Tiongkok. Di antara industri yang ditargetkan, sektor otomotif menduduki puncak daftar dengan nilai investasi 41,6 miliar baht, diikuti sektor pertanian dan pengolahan makanan serta elektronik.[]