Jerman dan AS Tutup Dark Web Hydra Market

dark Web
Ilustrasi dark Web. (Foto:Pixabay)
dark Web
Ilustrasi dark Web. (Foto:Pixabay)

Jakarta – Otoritas Jerman dan Amerika Serikat, menutup operasional sebuah pasar gelap di internet bernama Hydra Market yang dianggap sebagai pasar dark web terbesar dan tertua di dunia untuk barang dan jasa ilegal.

Hydra, didirikan pada 2015 dan melayani pasar berbahasa Rusia. Pasar gelap internet ini selain menjual narkotika, juga menjual data kartu kredit curian, mata uang palsu, dan dokumen identitas palsu, serta menutupi identitas mereka yang terlibat menggunakan jaringan enkripsi Tor.

Hydra Market disebut memiliki sekitar 17 juta akun pelanggan dan lebih dari 19.000 akun vendor, menurut pernyataan polisi federal Jerman Bundes Kriminal Ampt (BKA).

Departemen Kehakiman Amerika (US Department of Justice/DOJ)
juga mendakwa salah satu terduga operator Hydra Market penduduk Rusia bernama Dmitry Olegovich Pavlov.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

Pria umum 30 tahun itu didakwa atas konspirasi konspirasi untuk mengedarkan narkotika dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang. CNBC melaporkan, Pavlov diduga mengoperasikan sebuah perusahaan yang mengelola server Hydra mulai akhir tahun 2015. Server itu memungkinkan pasar gelap beroperasi.

Sementara BKA menyita dompet kripto yang berisi US$25 juta atau sekitar Rp357 miliar dalam bentuk Bitcoin dari pasar. Sedangkan sejak 2015, Hydra Market disebut telah menerima sekitar US$5,2 miliar atau sekitar Rp74 triliun rupiah dalam bentuk cryptocurrency untuk transaksi yang ada. []