Jakarta | General Motors Co. (GM) dan Honda Motor Co. berencana kolaborasi dalam mengembangkan lini kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dengan harga yang terjangkau untuk pasar Amerika utara, Amerika selatan dan Tiongkok.
Mengutip The Wall Street Journal, mereka akan membagi biaya pengembangan dan bekerja sama untuk mengurangi biaya baterai, yang merupakan komponen EV paling mahal. Hal itu akan memungkinkan mereka menurunkan harga.
Proyek GM-Honda memperluas kerja sama antar perusahaan di area lain, termasuk mobil tanpa pengemudi. Harga yang relatif tinggi untuk mobil listrik tetap menjadi rintangan utama untuk adopsi yang lebih luas.
Rata-rata harga kendaraan listrik di Amerika Serikat (AS) adalah sekitar USD 60.000 atau setara Rp 861,6 juta, cukup mahal jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang rata-rata USD 45.000, menurut situs web penelitian Edmunds.com.
Penguasa pasar EV, Tesla Inc. pernah menyatakan ingin memperkenalkan model dengan harga lebih rendah untuk memperluas adopsi EV. Pada 2020, CEO Tesla Elon Musk mengatakan Tesla berencana membuat EV dengan harga sekitar USD 25.000, namun awal tahun ini Musk mengatakan bahwa proyek tersebut ditangguhkan untuk sementara.
EV dengan harga rendah saat ini sebagian besar terbatas di Tiongkok, di mana merek lokal dan produsen mobil besar menawarkan mobil plug-in kecil tanpa tulang dengan jarak mengemudi yang terbatas. Merek Wuling misalnya, telah sukses menjual EV murah, Hongguang Mini, dengan harga sekitar USD 5.000. []
Leave a Reply