Ekuitas Asia Hadapi Arus Keluar Asing Terbesar Dalam 2 Tahun Terakhir

Ilustrasi ekuitas. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Wokandapix)
Ilustrasi ekuitas. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Wokandapix)

Jakarta | Ekuitas Asia menghadapi arus keluar asing terbesar di bulan Maret dalam dua tahun terakhir. Hal itu dipicu kekhawatiran atas inflasi yang lebih tinggi lantaran harga komoditas melonjak akibat perang Rusia-Ukraina.

Menurut data Refinitiv, investor lintas batas menjual bersih ekuitas Asia senilai USD 16,23 miliar di Taiwan, India, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Indonesia dan Thailand pada bulan lalu. Angka itu menjadi arus keluar tertinggi sejak penjualan bersih sebesar USD 33,32 miliar pada bulan Maret 2020.

Pada kuartal pertama 2022, investor asing menjual bersih ekuitas regional senilai USD 31,54 miliar, terbesar sejak kuartal pertama 2020.

“Kekhawatiran investor tentang stagflasi baru-baru ini meningkat, didorong oleh angka inflasi yang terus tinggi dan ekspektasi bahwa perang Ukraina dan guncangan sisi penawaran yang menyertai minyak dan komoditas lainnya akan meningkatkan tekanan inflasi dan juga mengurangi pertumbuhan,” kata Goldman Sachs dalam sebuah laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   Cryptocurrency Exchange Zipmex Hentikan Penarikan

Pialang mengatakan, ekuitas Asia berada pada risiko kuasi-stagflasi, ditandai dengan kenaikan inflasi dan pertumbuhan yang melambat.

Bank Dunia pada Selasa (05/04/2022) memperkirakan, pertumbuhan 2022 di kawasan berkembang Asia Timur dan Pasifik (EAP), yang meliputi Tiongkok, hanya tumbuh 5%, lebih rendah dari perkiraan pada Oktober lalu yang 5,4%.[]