Jakarta – Krisis obat sedang terjadi di Rusia, tidak hanya di Moskow, sejumlah obat-obatan penting juga mulai susah didapatkan di kota-kota lainnya di Rusia dalam beberapa pekan belakangan ini. Hal ini, sebagai imbas dari berbagai sanksi dari banyak negara kepada Negeri Beruang Merah yang telah menginvansi Rusia.
Otoritas kesehatan setempat dan para pakar menyebut, krisis obat ini terjadi akibat masyarakat terserang panic buying sedangkan para pemasok mengalami kesulitan logistik akibat serbuan berbagai sanksi terhadap Rusia seperti dilansir dari AP Senin, (04/04/2022).
Mereka memprediksi, kondisi tidak akan berlangsung lama atau hanya sementara saja. Tetapi di sisi lain timbul kekhawatiran akan terus menghilangnya obat-obatan berkualitas tinggi di pasar Rusia. Pertama kali laporan adanya kelangkaan obat-obatan mulai muncul pada awal Maret 2022, tak lama setelah serangan Rusia ke Ukraina.
Insulin dan sirup penghilang rasa sakit yang populer untuk anak-anak adalah contoh obat-obatan yang sulit didapatkan di Rusia. Bahkan, ada yang tidak bisa menemukan obat-obatan jenis itu sama sekali.
Komunitas online terbesar di Rusia untuk pekerja medis, Vrachi.Rf yang menyurvei lebih dari 3.000 dokter pada pertengahan Maret terkait kondisi ini menyebut bahwa krisis obat-obatan ini cukup menyulitkan para dokter.
Melalui survei tersebut, para dokter mulai mengalami kekurangan untuk lebih dari 80 obat, antara lain obat antiinflamasi, gastrointestinal, antiepilepsi, antikonvulsan, antidepresan, hingga antipsikotik.
Meski demikian, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko berulang kali memberikan jaminan bahwa ketersediaan obat tidak menjadi masalah. Ia menyalahkan krisis obat-obatan tersebut pada aksi panic buying. Namun, ia juga mengaku, permintaan obat-obatan tertentu telah melonjak sepuluh kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.
Murashko pun mendesak warga Rusia untuk tidak menimbun obat-obatan dan Pemerintah memasukkan lebih banyak obat ke dalam daftar “obat vital” mereka yang berisi lebih dari 800 obat penting serta memastikan agar harganya relatif rendah di pasaran.
Permohonan untuk mengubah harga yang ditetapkan setahun sekali bisa diajukan oleh Perusahaan farmasi dengan proses yang panjang, birokratis, dengan hasil yang tidak terjamin. []
Leave a Reply