Task Force ESC B20 Tawarkan Kemitraan Proyek Transisi Energi

Task Force Energy Sustainability and Climate (TF ESC) Business 20 (B20) gelar virtual business meeting bertajuk "Partners in Energy Transition" bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI. (Foto: Narsum.id/Pertamina)
Task Force Energy Sustainability and Climate (TF ESC) Business 20 (B20) gelar virtual business meeting bertajuk “Partners in Energy Transition” bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI. (Foto: Narsum.id/Pertamina)

Jakarta | Task Force Energy Sustainability and Climate (TF ESC) Business 20 (B20) menggelar virtual business meeting bertajuk “Partners in Energy Transition” bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), untuk menyampaikan rencana transisi energi Indonesia dari perspektif sektor riil dan menawarkan kerjasama projects transisi energi yang dapat menjadi hasil konkret dalam Presidensi Indonesia di G20 2022.

Pertemuan virtual itu dihadiri oleh 340 peserta dari 158 perusahaan, serta pemerintah dan perwakilan kamar dagang asing dari negara-negara G20, untuk memancing minat mereka berinvestasi di Indonesia.

Deputy Chair B20 Taskforce Energy, Sustainability, and Climate Agung Wicaksono mengatakan, sebagai bagian dari engagement group di G20, TF ESC B20 akan memberikan rekomendasi kebijakan untuk transisi energi berkelanjutan dengan fokus pada isu prioritas, yaitu mempercepat transisi menuju penggunaan energi yang berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta kerjasama global dalam meningkatkan ketahanan energi.

Selain itu, Agung juga mengatakan bahwa pertemuan virtual tersebut bertujuan mencari peluang investasi dan kemitraan di antara negara-negara G20, terutama dalam proyek-proyek hijau.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Menurutnya, elektrifikasi, pembangkit berbasis energi terbarukan dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi serta investasi dalam teknologi dan sektor transisi energi semakin cepat.

“Kami berharap melalui acara ini, kami dapat membangun banyak peluang program kemitraan global untuk mencapai tujuan global dan SDGs yang lebih berkelanjutan,”ujar Agung.

Pada forum ini, Pertamina, PLN, PT Jababeka dan Mitsubishi Heavy Industries Group menampilkan proyek-proyek yang dapat dikolaborasikan dengan mitra asing. Berdasarkan laman resmi Pertamina, tercatat ada sekitar 16 proyek yang ditawarkan pada forum tersebut.

Pertamina menawarkan proyek unggulan antara lain sektor ekosistem mobil listrik, maupun proyek bioethanol yang memanfaatkan limbah kelapa sawit. Sementara PT Jababeka menginfokan tawaran proyek diantaranya terkait dengan organic waste processing, serta pembangunan solar photovoltaic.

Baca Juga :   AS Bakal Mengirim Lebih Banyak Sistem Roket ke Ukraina

Dari acara tersebut diharapkan perusahaan-perusahaan yang hadir dapat melakukan pendekatan secara langsung kepada Pertamina, PLN, PT Jababeka dan Mitsubishi Heavy Industries, LTD untuk melakukan diskusi lanjutan dan mengembangkan kemitraan dan kolaborasi untuk mempercepat transisi.[]