Jakarta | Pekerja Amazon di New York meluncurkan serikat pekerja Amerika Serikat (AS) pertama di raksasa e-commerce Amazon.com, meski hal itu tidak disukai dan ditentang oleh perusahaan.
Lusinan pendukung menyambut hasil itu dengan sorak-sorai dan tepuk tangan, sementara penyelenggara serikat pekerja Christian Smalls membuka gabus sampanye di depan kamera TV dan fotografer.
“Kami ingin berterima kasih kepada (pendiri Amazon) Jeff Bezos karena pergi ke luar angkasa karena ketika dia berada di sana, kami mendaftarkan orang-orang,” kata Smalls setelah para pekerja di gudang Staten Island JFK8 mendukung serikat pekerja dengan 2.654 berbanding 2.131 suara.
Melansir AFP, Amazon kecewa atas hasilnya dan mengaku sedang mengevaluasi opsinya, termasuk mengajukan keberatan berdasarkan pengaruh yang tidak pantas dan tidak semestinya dari Dewan Hubungan Perburuhan Nasional, yang mengawasi pemungutan suara.
Yang dipertaruhkan adalah kemampuan Amazon untuk tetap bebas serikat pekerja di pasar dalam negerinya, status yang dijaga ketat sejak perusahaan itu didirikan pada 1990-an oleh Bezos, yang sejak itu memulai usaha pariwisata luar angkasa.
Selama kampanye kontroversial, Amazon berpendapat bahwa membentuk serikat pekerja akan merusak hubungan langsung perusahaan dengan pekerja, dan mewakili lompatan ke hal yang tidak diketahui, tanpa jaminan karyawan akan mendapatkan upah atau keamanan kerja yang lebih baik.
Namun, para pemimpin serikat pekerja, yang terdiri dari karyawan saat ini dan mantan karyawan Staten Island, terus-menerus berbicara dengan karyawan. Mereka menunjukkan kemampuan serikat pekerja memperbaiki kondisi kerja dan memastikan jadwal kerja yang lebih ramah karyawan tanpa risiko dipecat.[]
Leave a Reply