Minor International Desak Pemerintah Thailand Akhiri Pembatasan Perjalanan

Sektor pariwisata paling terdampak pandemi. Ilustrasi kapal di Thailand. (Foto: Narsum.id/Pixabay)
Sektor pariwisata paling terdampak pandemi. Ilustrasi kapal di Thailand. (Foto: Narsum.id/Pixabay)

Jakarta | Perusahaan perhotelan, restoran dan gaya hidup terbesar di Asia Pasifik, Minor International (MINT) menyarankan agar pemerintah Thailand membatalkan semua pembatasan perjalanan Covid sebelum tanggal tentatif 1 Juni, untuk menyelamatkan ekonomi sebelum terlambat.

“Penghapusan Thailand Pass di bawah skema Test and Go pada 1 Juni sudah terlambat. Kami percaya pencabutan semua pembatasan perjalanan harus segera dilakukan karena seluruh dunia sudah terbuka,” kata Pendiri dan Ketua MINT William Heinecke, seperti dikutip dari Bangkok Post.

Pasalnya, menurut dia, banyak orang ingin mengunjungi Thailand selama Festival Songkran dan Paskah, namun terlalu banyak pembatasan bisa mengurungkan niat wisatawan.

Heinecke juga mengatakan bahwa negara itu menderita lantaran pemerintah telah menghancurkan peluang pariwisata, menyebabkan banyak hotel mulai memberhentikan pekerja lagi setelah melihat kenaikan inflasi.

Baca Juga :   PM Italia Draghi Resmi Serahkan Pengunduran Diri ke Mattarella

Ia yakin tanpa aturan perjalanan, pariwisata Thailand akan bangkit kembali dalam waktu satu tahun. Bahkan, tanpa pasar Tiongkok, seperti yang terlihat di Maladewa, yang telah melampaui tingkat pra-pandemi.

Heinecke melihat Arab Saudi, yang memulihkan hubungan dengan Thailand setelah putus selama 32 tahun, adalah pasar berkualitas dengan pembelanjaan tinggi yang dapat ditargetkan sektor ini.

Kemudian segmen kesehatan memiliki potensi tinggi untuk menarik wisatawan dari Eropa dan Amerika, yang merupakan pasar utama bagi pariwisata Thailand saat ini.[]