Sewa Targeted Victory, Facebook Danai Kampanye Anti Tiktok

Facebook dan TikTok
Ilustrasi Facebook dan TikTok. (Foto: Pixabay/AzamKamolov)
Facebook dan TikTok
Ilustrasi Facebook dan TikTok. (Foto: Pixabay/AzamKamolov)

Jakarta – Induk usaha Facebook, Meta Platform Incorporated, memperkerjakan konsultan Partai Republik, Targeted Victory, untuk membuat publik menentang platform berbagi video pendek asal Tiongkok, TikTok. Salah satu kampanye yang terungkap melalui e-mail internal menunjukan, TikTok akan digambarkan sebagai bahaya untuk anak-anak dan masyarakat Amerika Serikat.

Washington Post melaporkan, email internal tersebut menunjukkan, langkah-langkah Meta berserta mitranya, dalam menggunakan taktik penelitian oposisi terhadap TikTok sebagai saingannya seperti dikutip Kamis, (31/03/2022)

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa Meta Platform berupaya menyingkirkan TikTok, lantaran hasil penelitian pada tahun lalu menunjukan, remaja-remaja di Amerika serikat menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan Tiktok di banding Instagram.

Meta
Meta Platforms. (Foto:Narsum.id/Pixabay/Artapixel)

Kabar tentang keputusan Facebook mempekerjakan Targeted Victory, muncul hanya beberapa minggu setelah perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka kehilangan pengguna untuk pertama kalinya dalam 18 tahun sejarah perusahaan. Laporan pendapatan Meta baru-baru ini, juga menunjukkan bahwa pengguna aktif Facebook turun hampir 500.000 pada akhir tahun lalu.

Baca Juga :   Gedung Putih: Joe Biden Positif Covid-19, Konsumsi Obat Paxlovid

Targeted Victory sendiri, adalah salah satu vendor terbesar untuk kampanye Partai Republik. Pada tahun 2020, perusahaan memperoleh lebih dari US$230 juta, dan klien terbesarnya berasal dari kelompok-kelompok seperti super PAC pro-Trump dan America First Action.

Partai Republik diketahui telah menjadi kritikus TikTok yang paling keras. Anggota parlemen seperti Senator Marco Rubio telah mendorong agar aplikasi tersebut diselidiki untuk penyensoran, dan mantan Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk melarang TikTok. Namun, perintah itu tidak menghasilkan apa-apa sebab Tahun lalu Presiden Joe Biden telah mencabutnya. []