Asing Jual Obligasi Thailand Hingga Rp 52,9 T Sejak Perang Rusia-Ukraina

Ilustrasi uang asing. (Foto: Narsum.id/Pixabay/TheDigitalWay)
Ilustrasi uang asing. (Foto: Narsum.id/Pixabay/TheDigitalWay)

Jakarta | Asosiasi Pasar Obligasi Thailand atau The Thai Bond Market Association (TBMA) menyebutkan, lebih dari 123 miliar baht (Rp 52,9 triliun) modal asing telah keluar dari pasar obligasi Thailand, sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari hingga 28 Maret.

Pasar melihat arus keluar 100 miliar baht pada bulan Maret lantaran sentimen lebih lanjut ditekan oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Ahli strategi pasar Krungthai Bank Poon Panichpibool memprediksi, dana asing akan kembali ke pasar obligasi Thailand pada semester kedua tahun ini ketika ekonomi mulai pulih, The Fed memiliki arah yang lebih jelas untuk kebijakan moneternya, dan situasi perang Rusia-Ukraina mulai membaik.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Thailand 10 tahun telah meningkat menjadi 2,54%, lantaran pasar memperkirakan lembaga pemeringkat kredit internasional akan menurunkan peringkat Thailand tahun ini, sebagai akibat dari perlambatan ekonomi yang dipicu oleh harga energi dan biaya produksi yang lebih tinggi.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

Mengutip Bangkok Post, analis dari Yuanta Securities Research juga memperkirakan pemerintah Thailand akan menerbitkan obligasi dan mengambil pinjaman senilai total sekitar 1,5 triliun baht tahun ini, untuk menghidupkan kembali perekonomian. Namun hal itu akan menyebabkan pasokan obligasi pemerintah meningkat dramatis, sehingga menekan harga.[]