Penjualan Mobil AS Turun ke Level Terendah dalam Dekade Terakhir

Ilustrasi mobil Chevrolet. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Travis21)
Ilustrasi mobil Chevrolet. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Travis21)

Jakarta | Perusahaan riset Cox Automotive memperkirakan penjualan mobil dan truk ringan Amerika Serikat (AS) hanya mencapai sekitar 1,22 juta unit pada bulan Maret. Sedangkan secara total hingga akhir tahun nanti diprediksi hanya 15,3 juta unit, lebih rendah 700.000 unit dari proyeksi pada awal tahun.

Menurut Cox Automotive, penjualan kendaraan baru AS memang kemungkinan turun ke level terendah dalam dekade terakhir pada kuartal pertama tahun ini, akibat langkanya pasokan chip dan perang Rusia-Ukraina.

“Tidak diragukan lagi bahwa pasar ini terjebak di level rendah,” kata ekonom senior di Cox Automotive Charlie Chesbrough, seperti dilansir dari Reuters.

Menurutnya, penjualan akan tetap pada level saat ini sampai pasokan membaik. Lockdown yang kembali terjadi di Tiongkok dan invasi Rusia ke Ukraina telah menghambat pasokan yang sebelumnya sempat reda. Hal ini pun mendorong harga kendaraan baru ke rekor tertinggi.

Baca Juga :   Gedung Putih: Joe Biden Positif Covid-19, Konsumsi Obat Paxlovid

Chevrolet dan Nissan Motor Co. menjadi merek mobil yang paling terdampak, lantaran konsumen kelas menengah bawah lebih memilih meninggalkan pasar mobil baru.

“Dalam jangka panjang, anda mengurangi jumlah orang yang cenderung membeli mobil baru,” kata kepala ekonom Cox Automotive Jonathan Smoke.

Meski demikian, Cox memprediksi Toyota bisa menjadi produsen mobil yang teratas di AS berdasarkan penjualan pada kuartal pertama tahun ini.[]