
Jakarta | Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla akan meminta persetujuan pemegang saham untuk meningkatkan jumlah sahamnya, agar memungkinkan pemecahan saham. Strategi ini sebagai salah satu upaya menarik lebih banyak investor.
Mengutip Reuters, saham Tesla adalah yang paling banyak diperdagangkan di antara pelanggan broker online Fidelity pada hari Senin (28/03/2022), dengan pesanan beli dan jual hampir terbagi rata, menunjukkan investor ritel memang berhati-hati.
Jika disetujui, pemecahan saham oleh Tesla akan menjadi yang kedua bagi produsen mobil listrik sejak 2020, dan akan mengikuti langkah perusahaan besar AS lainnya yang memecah saham mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam dua tahun belakangan ini, Apple, Nvidia dan Tesla telah membagi saham mereka, sedangkan Amazon dan Alphabet yang merupakan induk Google, baru-baru ini mengumumkan pembagian saham yang akan datang.
Perusahaan membagi saham mereka untuk membuat harga saham mereka tampak lebih murah dan menarik lebih banyak investor. Namun, pemecahan saham tidak mempengaruhi fundamental yang mendasarinya.
Catatan penelitian BofA Global Research menunjukkan bahwa pemecahan saham secara historis adalah bullish untuk perusahaan yang memberlakukannya, dengan saham mereka menandai pengembalian rata-rata 25% setahun kemudian, dibanding 9% untuk pasar secara keseluruhan.[]
Leave a Reply