Teten Masduki: Sarinah Rumah Berkelas Bagi UMKM

Sarinah
Gedung Sarinah. (Foto:KemenkopUKM)
Sarinah
Gedung Sarinah. (Foto:KemenkopUKM)

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM memerlukan rumah sendiri untuk dapat berkembang dan menjual produknya. Dengan adanya rumah bagi pelaku UMKM, produk mereka akan menjadi lebih berkelas dan memiliki narasi yang kuat.

Hal ini diungkapkannya saat mengunjungi Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (28/03/2022), bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM dari berbagai provinsi yang juga sedang mengikuti Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM 2022.

Teten juga menekankan agar para Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi agar dapat mendorong produk unggulan daerah masing-masing untuk memanfaatkan Sarinah sebagai tempat promosi.

“Produk UMKM itu bisa jadi berkelas karena rumahnya sendiri dan narasinya sendiri. Dulu saya agak ngotot ke pengelola mal agar 20% space diberikan untuk UMKM. Tapi ternyata itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM). Nah ini Sarinah jadi rumah UMKM yang nyaman,” tuturnya.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Sarinah lanjut MenkopUKM, juga dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung tua milik pemerintah yang diubah menjadi tempat oleh-oleh yang nyaman dan memiliki kualitas produk berdasarkan kurasi terlebih dahulu.

Nah, tempat oleh-oleh itu pasti buatan lokal dan produk UMKM. Tentu tempat tersebut akan memiliki captive market tersendiri dan harus menjamin kualitas produk yang dipasarkan.

“Jadi ke depan UMKM itu harus punya narasi kuat untuk menjualnya dan punya tempat sendiri. Kita ini punya banyak gedung-gedung tua di banyak daerah. Jadi jangan lagi jualan di emperan, enggak bakal dihargai,” ungkapnya.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Dalam kunjungan itu, ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah untuk memiliki agregator yang dapat menampung produknya, di mana nantinya dapat ditampilkan di Sarinah.

“Saya usul daerah itu harus punya agregator, baik itu koperasi atau perusahaan daerah yang membeli dulu produknya, nanti dari perusahaan daerah itu baru masuk ke Sarinah. Tentu nanti kurasi dan sebagainya antara agregator daerah dengan Sarinah. Kalau satu per satu kan akan rumit. Jadi peran agregator itu sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Ini kan sulit suplai mereka untuk stabil, baik kuantitas dan kualitas. Sehingga bisa di substitusi oleh yang lainnya,” tandas MenkopUKM. []