Penyebab Black News Channel Ditutup Setelah Mengudara 2 Tahun

Logo Black News Channel. (Foto: Narsum.id/Twitter@BNCNews)
Logo Black News Channel. (Foto: Narsum.id/Twitter@BNCNews)

Jakarta | Jaringan berita kabel, Black News Channel (BNC) yang telah mengudara sejak 2020, terpaksa ditutup akibat tekanan keuangan. Awalnya, BNC didirikan untuk memberikan pandangan alternatif pada berita dari perspektif orang kulit hitam Amerika.

“Karena kondisi pasar yang menantang dan tekanan keuangan global, kami tidak dapat memenuhi tujuan keuangan kami, dan batas waktu yang diberikan kepada kami telah habis,” tulis Chief Executive Officer (CEO) Princell Hair dalam memo kepada stafnya yang dikutip dari The Wall Street Journal.

Penutupan Black News Channel terjadi hanya setahun setelah jaringan tersebut mengubah jajarannya dengan komentator terkenal, seperti Charles Blow dan Marc Lamont Hill, dan menambahkan acara pagi baru.

Black News Channel didirikan bersama oleh mantan anggota kongres Oklahoma J.C. Watts, sebagian besar didukung oleh miliarder suku cadang otomotif dan pemilik Jacksonville Jaguars, Shad Khan yang telah menginvestasikan sekitar USD 50 juta dan disebut enggan menambah investasinya.

Baca Juga :   Naikkan Suku Bunga, ECB Sediakan Bantuan Bagi Negara Debitur Besar

Di bawah kepemimpinan CEO Princell Hair, BNC mendapatkan kesepakatan distribusi dengan sebagian besar penyedia TV berbayar, termasuk Xfinity dari Comcast Corp., Dish Network Corp. dan DirecTV. Jaringan itu mencakup sekitar 50 juta rumah tangga.

Menurut salah satu sumber, BNC tidak menerima biaya dari distributor untuk membawa salurannya. Alih-alih, jaringan mengandalkan pendapatan iklan dan pendanaan dari pendukungnya, sebuah praktik yang biasa dilakukan oleh sebagian besar saluran kabel pemula.

Merujuk data Nielsen, jumlah penonton jaringan mencapai puncaknya 80.000 pada pekan lalu, saat penayangan liputan dari sidang konfirmasi untuk Hakim Ketanji Brown Jackson, wanita kulit hitam pertama yang dinominasikan ke Mahkamah Agung.[]