Jakarta | Negara-negara Uni Eropa (UE) sepakat membeli dan menyimpan gas, hidrogen dan gas alam cair secara kolektif, untuk mengatasi ketergantungan energi pada Rusia sekaligus melindungi Eropa dari melonjaknya biaya energi. Namun, mereka berhenti memaksakan batas atas harga energi.
Para pemimpin Eropa mengumumkan keputusan tersebut pada Jumat (25/03/2022) waktu setempat, setelah serangkaian pertemuan puncak bersejarah bersama Organisasi Perjanjian Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Kelompok 7 negara industri.
Mereka bergabung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan tujuan mengumpulkan sekutu melawan Rusia.
“Kami sekarang akan menggunakan kekuatan tawar-menawar kolektif kami, daripada saling mengalahkan dan menaikkan harga, kami akan mengumpulkan permintaan kami,” kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen, seperti dikutip dari The New York Times.
Anggota UE yang bersedia dapat bekerja sama dan merundingkan pembelian gas, meningkatkan daya tawar mereka dengan harapan dapat mempengaruhi harga energi.
Disebutkan juga bahwa Ukraina, Georgia dan Moldova, serta negara-negara Balkan barat, dapat bergabung dalam pembelian gas kolektif. Kapasitas penyimpanan dapat dibagi, sehingga persediaan energi akan cukup untuk musim dingin nanti.
Para pemimpin juga mendukung proposal Komisi Eropa, cabang eksekutif blok tersebut, untuk mengisi 80% fasilitas penyimpanan bawah tanah mereka pada November, dan 90% pada 2023, yang membutuhkan pembelian massal dalam beberapa bulan mendatang.
Pejabat komisi mengatakan langkah tersebut akan menjadi lompatan besar dari tingkat penyimpanan saat ini yang sekitar 25%.[]
Leave a Reply