Jakarta – Keberhasilan Polri mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu sebesar 1,196 ton di perairan Pangandaran, Jawa Barat perlu diapresiasi. Para pelaku, menyelundupkan narkotika itu dengan modus ship to ship (kapal ke kapal) di tengah laut.
Melihat hal ini, Kriminolog Universitas Padjajaran, Bandung, Yesmil Anwar meminta Polri memperketat pengawasan di jalur laut terkait penyelundupan narkoba jaringan internasional seperti dilaporkan Tribrata Sabtu, (26/03/2022).
Menurutnya, jaringan narkoba internasional kerap memakai modus baru untuk mengelabui petugas bandar narkoba selalu mencari lokasi baru yang minim pengawasan. Ini, menjadi tantangan signifikan bagi penegak hukum sebab penyelundup narkotika bisa melakukan apa saja dan menggunakan cara apa saja.
Yesmil juga menekankan bahwa bandar narkoba jaringan internasional juga sering melibatkan warga lokal. Sebab, warga lokal lebih mengetahui soal jalur-jalur tikus. Sehingga, distribusi narkoba akan lebih mudah.
Sementara Pangandaran, menjadi lokasi penyelundupan menurut Yesmil lantaran melalui wilayah itu banyak jalur yang bisa diakses menuju daerah lain. Selain itu, Pantai Madasari ini adalah bagian dari kawasan wisata besar.
Misalnya dari Sukabumi, Banten bisa menyusuri pantai sampai ke Pangandaran. Kalau naik bisa ke ke Garut dan Subang. Banyak rutenya. Jadi jika diselundukan bisa lebih mudah dibagikan. Dan jalur-jalur ini yang tahu hanya warga lokal. []
Leave a Reply