Dyson Gelontorkan USD 1,1 Miliar untuk Ekspansi di Singapura

Salah satu produk hair dryer Dyson. (Foto: Narsum.id/dyson.com)
Salah satu produk hair dryer Dyson. (Foto: Narsum.id/dyson.com)

Jakarta | Perusahaan peralatan rumah tangga, Dyson menggelontorkan dana sebesar USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,7 triliun (kurs Rp 14.351 per USD) untuk ekspansi bisnisnya di Singapura selama empat tahun mendatang. Strategi ini juga sekaligus memantapkan langkah Dyson merambah pasar global.

Rencananya, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mendirikan kantor pusat global di Singapura, Wiltshire (Inggris barat daya), Inggris selatan dan Filipina.

Pada kantor pusat global barunya di Singapura yang telah diluncurkan Jumat (25/03/2022) itu, Dyson berniat menambah lebih dari 250 teknisi dan ilmuwan, antara lain meliputi robotika, pembelajaran mesin dan motor digital listrik.

Mengutip Reuters, sebelumnya Dyson telah mempekerjakan lebih dari 1.400 pekerja, termasuk 560 teknis dan ilmuwan di pusat pengembangan di Singapura.

Baca Juga :   Sri Lanka Resmi Memilih Ranil Wickremesinghe Sebagai Presiden

Singapura memang menjadi pusat bagi tim riset dan teknik Dyson, serta operasional secara komersial, manufaktur dan rantai pasokan. Selain itu, negara tersebut juga semakin memikat lantaran menerapkan pajak yang rendah.

Dyson dibentuk oleh seorang miliarder asal Inggris pendukung Brexit, James Dyson, pada tahun 1991. Kemudian pada 2019, Dyson memindahkan kantor pusatnya ke Singapura. Perusahaan ini merancang dan memproduksi peralatan rumah tangga seperti penyedot debu, pembersih udara, pengering tangan, kipas tanpa pisau, pemanas, pengering rambut dan lampu.[]