Jakarta | Kantor Dana Bahan Bakar Minyak Thailand atau The Oil Fuel Fund Office (Offo) berharap bulan depan bisa mendapatkan bagian pertama dari pinjaman bank komersial, sebagai bagian dari total 20 miliar baht. Pasalnya, Offo hampir kehabisan dana yang digunakan untuk mensubsidi harga energi.
Bangkok Bank, Siam Commercial Bank, Government Savings Bank dan Krungthai Bank milik negara termasuk di antara pemberi pinjaman utama. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu pengembalian modal selama tiga tahun.
Direktur Offo Wisak Watanasap mengatakan, pinjaman tersebut dipakai untuk membayar para pedagang minyak dan gas, guna membatasi harga solar pada 29,94 baht per liter dan menetapkan harga bahan bakar gas cair (LPG) pada 318 baht per silinder, standar 15 kilogram di bawah program subsidi harga pemerintah.
Mengutip Bangkok Post, sejak tahun lalu, Offo telah menghabiskan total 61,6 miliar baht atau sekitar Rp 26,2 triliun untuk mensubsidi harga solar dan LPG.
Dengan harga referensi minyak mentah Dubai USD109 per barel, Offo memprediksi akan menghabiskan 16 miliar baht per bulan untuk mensubsidi harga solar dan 3 miliar baht per bulan untuk mensubsidi LPG.
Harga minyak global telah meningkat pesat sejak akhir tahun lalu, setelah pelonggaran pembatasan pandemi dan pembukaan kembali banyak negara untuk memulai kegiatan ekonomi mereka. Ditambah lagi dengan perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak akhir Februari, makin mempercepat lonjakan harga minyak.[]
Leave a Reply