Jakarta | Dana internasional dan investor lokal mengambil hotel di Hong Kong dengan tujuan mengubahnya menjadi sewa jangka panjang dan akomodasi mahasiswa, lantaran prospek industri pariwisata masih belum pasti.
Di masa lalu, pemilik hotel enggan menawarkan properti mereka untuk dijual, lantaran jutaan turis internasional berdatangan setiap tahun. Namun banyak yang berubah pikiran, ketika terjadi protes anti-pemerintah pada 2019, kemudian ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 pada 2020.
Direktur Senior Layanan Penilaian dan Konsultasi Asia di Colliers Shaman Chellaram mengatakan, sejak dimulainya krisis akibat pandemi, sekitar 14 hotel telah berpindah tangan. Mengutip South China Morning Post, sebagian besar dari mereka dikonversi ke co-living atau akomodasi siswa.
Pekan lalu, Stan Group milik keluarga mendiang miliarder Tang Sing-bor, menawarkan 598 kamar Hotel Cozi Harbour View di Kwun Tong, untuk dijual dengan harga HKD 3,1 miliar (USD 400 juta), atau HKD 5,2 juta per kamar.
Bahkan, Kepala Pasar Modal JLL di Hong Kong Oscar Chan memprediksi akan ada lebih banyak hotel yang dipasarkan nantinya. Ia mengharapkan penilaian untuk hotel di daerah perkotaan akan terus meningkat, lantaran pembeli tertarik dengan potensi pendapatan yang stabil dari sewa jangka panjang atau co-living, yang bertentangan dengan pendapatan tamu tradisional.
Empat bulan lalu, AEW Value Investors Asia, dana ekuitas swasta tertutup yang didirikan di Luksemburg, membeli 388 kamar, 24 lantai Hotel Sav, yang terletak dekat dengan empat universitas, seharga HKD 1,65 miliar.
Hotel Sav dekat dengan Hong Kong Polytechnic University, City University of Hong Kong, Baptist University, dan Hong Kong Metropolitan University, yang semuanya merupakan favorit mahasiswa Tiongkok daratan.[]
Leave a Reply