Narsum.id – Kalau dengar kata Venesia, kita pasti langsung terbayang gondola dengan latar belakang musik dari Akordeon, mungkin karena kebanyakan ditawarkan seperti itu di TVC atau film atau berbagai propaganda lainnya. Tetapi memang benar sudah pasti itu yang akan menjadi pengalaman utama kita saat ke Venesia.
Venesia adalah reklamasi dari laguna laut Adriatik yang diperkirakan mulai ada di abad ke-5 sekaligus sebagai pelabuhan penghubung Italia, bahkan Eropa dan Asia.
Sedangkan Gondola adalah perahu dayung tradisional yang merupakan sarana transportasi utama di Venesia. Kapasitasnya sekitar enam orang dengan pendayung seorang pria berseragam garis merah putih atau hitam putih, khas Venesia! Kalau mau romantis, Anda bisa minta gondola hanya untuk berdua serta ditemani seorang pemusik akordeon, dengan biaya ekstra tentunya!
Kota pulau ini, dulunya merupakan pusat maritim, pelabuhan terbesar di akhir abad pertengahan Eropa dan hubungan komersial dan budaya dengan Asia. Venesia adalah kota yang unik secara lingkungan, arsitektur dan historisnya. Perjalanan dimulai dengan menghampiri pelabuhan kapal atau cruise di Italia Utara.
Begitu naik kapal, suasana Venesia di depan mata sudah langsung menghampiri kita. Udara bersih dan segar serta angin sepoi dan gelombang kecil dari laut Adriatik yang juga diperindah dengan sedikit percikan air, hati-hati untuk yang perempuan akan halu jadi Angelina Jolie atau yang pria jadi Johnny Depp waktu di film The Tourist. Hahaha!
Turun dari kapal, kita akan disambut banyak resto dan kafe bak tenda kaki lima namun bergaya epik Eropa. Banyak menu khas Italia yang ditawarkan, sudah tentu pizza, pasta, kopi dan lainnya. Ambil waktu sejenak menikmatinya sambil menghadap ke laut yang biru bersih, maka gondola-gondola yang terapung menjadi seperti bagian dari dekorasinya, bagaikan lukisan nan cantik kita pandang sambil menyeruput kopi. Lupakan semua masalah dan jadilah The Tourist!
Kalau sudah puas, sambil berjalan kaki, kita akan bertemu beberapa jembatan epik. Dari jembatan tersebut dapat kita pandang keindahan kanal-kanal sungai yang diapit bangunan-bangunan tua, dengan warna bata dan semen yang sudah lama sambil sesekali ada gondola lewat di sana.
Setelah melewati setiap jembatan, kita tetap bisa menikmati deretan bangunan mirip ruko namun khas Eropa sampai kita tiba di Piazza San Marco atau San Marco Square. Lapangan terbuka dikelilingi bangunan kotak dengan arsitektur khas Italia.
Di awal memasuki piazza, kita akan bertemu landmark yang paling dikenal yaitu menara jam Piazza San Marco. Sedangkan bangunan yang mengelilingi Piazza adalah Istana Doge yang dibangun diabad 13, dengan arsitektur gotik Eropa sebagai tempat kediaman kediaman Doge of Venice, otoritas tertinggi wilayah Venesia, yang kemudian beralih fungsi menjadi pusat bisnis.
Di sisi lainnya, ada Katedral Saint Mark’s Basilica yang merupakan jantung religius Venesia, dengan interior gereja yang sangat menawan arsitektural Byzantium yang masih dilengkapi lilin-lilin kecil bagi yang ingin berdoa, meski gereja sudah tidak menjadi fungsi awalnya lagi.
Setelah melewati Piazza, selain diramaikan pengunjung juga burung-burung merpati berterbangan rendah, kita dapat terus berjalan sambil bertemu toko-toko kecil yang menjual merek Italia terkenal, termasuk Prada, Versace, Loro Piana dan Ermenegildo Zegna, demikian juga dengan merek fashion dan aksesoris internasional seperti Louis Vuitton, Hermès dan Chanel.
Setelah semua itu kita jalani dan nikmati, tibalah kita di Port Gondola untuk naik gondola keliling kanal-kanal Venesia, Grand Canal dan jembatan besar Rialto.[]
Leave a Reply