Menteri Pertanian Pastikan Stok Pangan Tersedia Jelang Ramadhan

ilustrasi pangan
ilustrasi pangan

Narsum.id – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai masalah kebutuhan pangan di bulan Ramadan yang akan tiba sebentar lagi. Sebab, kedua masalah utama mengenai pangan telah diawasi dan diatasi agar stok pangan tidak langka dan melambung tinggi semasa Ramadan.

“Melihat masalah pangan itu ada dua sisi. Yang pertama kertersediaan. Yang paling penting, masalah ketersediaan bisa kita jalani dengan betul dan tentu dilakukan pengukuran-pengukuran dari ketersediaan yang ada karena negara ini, dari Sabang sampai Merauke, jumlah penduduk kita dari 273 juta lebih yang membutuhkan (ketersediaan pangan),” tuturnya berdasarkan keterangan resmi, Kamis, (10/03/2022).

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Mentan menjelaskan, pihaknya telah melakukan validasi dan aktualisasi untuk memastikan ketersediaan pangan sepanjang bulan puasa nanti. Bahan pangan utama seperti daging dan kedelai akan menjadi perhatian bagi Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.

“Yang kedua, melihat pangan dari segi stabilisasi harga. Dan tentu saja kalau dia menjadi harga yang terkait dengan importasi, dia sangat terkait atau terkontaksi dengan harga-harga global atau harga internasional harian,” ungkapnya.

Menurut Mentan, kenaikan harga tahu dan tempe yang terjadi akhir-akhir ini berhubungan erat dengan masalah naiknya bahan baku impor. Amerika dan Brazil, sebagai salah satu penghasil kacang kedelai impor, belum lama ini mengalami masalah dan kegagalan panen sehingga harga bahan baku melambung.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Sementara kedelai lokal, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Indonesia. Kenaikan harga bahan baku kacang kedelai impor akhirnya menyebabkan kenaikan harga tahu dan tempe di masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pertanian telah menyiapkan agenda jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Agenda jangka pendek dilakukan demi menjawab masalah pangan yang biasa terjadi di bulan puasa dan telah dilakukan dan diselesaikan dengan baik.

Contohnya masalah ketersediaan daging sapi. Saat ini telah tersedia 234 ribu ton daging sapi lokal sementara kebutuhan tertinggi daging sapi di masyarakat hanya sampai 202 ribu ton. Sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan bahan pangan di bulan Ramadan.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Sedangkan untuk jangka menengah dan jangka panjang, Menteri Pertanian akan mendorong produksi bahan baku lokal dengan program-program yang dibentuk Kementerian Pertanian untuk membantu petani dan kelancaran distribusi bahan baku. []