Pantas Tajir, Doni Salmanan Dapat Untung 80% dari Kalah Trading Anggota Quotex

Doni Salmanan
Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan. (Foto: Narsum.id/IG @donisalmanan89)
Doni Salmanan
Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan. (Foto: Narsum.id/IG @donisalmanan89)

Narsum.id – Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol mengatakan, mitra aplikasi berkedok trading binary option platform Qoutex, mendapatkan keuntungan sekitar 80% dari kekalahan para anggotanya.

“Dapat 80 (persen) dari kekalahan (anggota lain Quotex),” tutur Reinhard kepada wartawan, Selasa (08/03/2022) malam.

Sebelumnya, polisi resmi menetapkan Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan sebagai tersangka kasus penipuan, berita bohong, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) aplikasi Quotex.

Reinhard menjelaskan, Doni menyampaikan berita bohong dengan menjanjikan para anggotanya kemenangan jika bermain dengannya di aplikasi Qoutex. Padahal, tidak pernah ada anggota lain yang menang di aplikasi itu.

“Dia kan memberikan berita bohong bahwa mainlah dengan saya, terus dari video-video ya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya enggak ada yang pernah menang,” ungkapnya.

Reinhard juga menjelaskan, para anggota diajak bergabung ke akun Telegram dan bermain dengan kode referal milik Doni. Setidaknya, Doni Salmanan memiliki sekitar 25 ribu member di aplikasi Telegram yang diduga bermain Qoutex dengan menggunakan kode referalnya.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

“Kalau di Telegram ada 25.000 anggota. Itu bisa indikasi (aktif) karena 25.000 artinya yang ikut referal sama dia. Karena ikut sama dia pasti gabung Telegram itu,” jelasnya.

Reinhard menyebut, jumlah korban dalam kasus Doni terus bertambah. Sejauh ini, sudah ada 22 saksi yang juga merupakan korban yang telah dimintai keterangan. Di sisi lain, sudah ada rekening milik Doni yang diblokir.

Mulanya, kasus yang menjerat Doni berasal dari laporan seorang korban berinisial RA pada 3 Februari 2022. Laporan itu teregister dengan nomor perkara LP/B/0059/II/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, Doni ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.

Doni dijerat Pasal 45 ayat 1 jo 28 ayat 1 Undang-undang ITE dan/atau 378 KUHP dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Sejumlah barang bukti turut disita Polisi antara lain, iPhone 13, akun YouTube king Salmanan, dua akun email yang terkoneksi dengan akun YouTube dan akun Quotexnya, hingga mutasi rekening. []