American Express Hentikan operasional di Rusia

American Express
Ilustrasi kartu kredit American Express. (Foto:Narsum.id/Pixabay/yannickmcosta)
American Express
Ilustrasi kartu kredit American Express. (Foto:Narsum.id/Pixabay/yannickmcosta)

 

Narsum.id – Perusahaan penerbit kartu kredit American Express menghentikan operasionalnya di Rusia sebagai sanksi atas invasi negara tersebut ke Ukraina. Kartu kredit berlogo American Express yang dikeluarkan secara global, mulai Minggu, (06/03/2022) kemarin, tak lagi berfungsi di Rusia dan kartu American Express yang terbit di Rusia juga tak bisa berfungsi di luar negeri.

“Selama beberapa minggu terakhir, kami telah bekerja keras untuk mendukung kolega dan pelanggan kami di negara-negara ini. Sementara keputusan ini akan berdampak pada mereka, kami akan terus melakukan apa yang kami bisa untuk mendukung mereka,” tutur American Express dalam sebuah pernyataan.

Tak hanya itu, American Express juga menyatakan akan menghentikan bisnisnya di Belarus, termasuk menghentikan kerja sama dengan bank-bank di Rusia.

“Salah satu nilai perusahaan kami adalah ‘Lakukan yang Benar.’ Prinsip ini telah membimbing kami melalui krisis yang sulit ini dan akan terus melakukannya, saat kami berdiri di samping rekan kerja, pelanggan, dan komunitas internasional kami dalam mengharapkan resolusi damai untuk krisis ini,” sambung pernyataan itu.

Pengumuman dari American Express mengikuti langkah lembaga keuangan Amerika Serikat lainnya, termasuk Visa dan Mastercard yang menangguhkan operasi mereka di Rusia, yang membuat negeri beruang merah semakin terisolasi dari ekonomi global.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

Visa dan Mastercard setop layanan di Rusia, tak lama setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan anggota parlemen Amerika Serikat dan meminta mereka menghentikan operasi kedua perusahaan di Rusia.

Sementara secara global, AS dan Eropa Barat telah mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. Tindakan itu, memotong cadangan yang dipegang oleh Bank Sentral setempat sekitar US$600, memblokir akses Rusia ke dolar AS dan melarang bank-bank negara menggunakan SWIFT untuk melakukan transaksi internasional. []