Alasan Harga Parfum Mewah Meroket

Parfum Mewah
Ilustrasi Parfum Mewah. (Foto:Narsum.id/Pixabay/Sponchia)
Parfum Mewah
Ilustrasi Parfum Mewah. (Foto:Narsum.id/Pixabay/Sponchia)

 

Narsum.id – Wakil Presiden NPD Group sekaligus Penasihat Industri Kecantikan, Larissa Jensen mengatakan bahwa harga parfum premium atau mewah meroket 15 persen ke level tertingginya pada tahun 2021 dibanding 2020. Atau melonjak 3 kali lipat dari rata-rata kenaikan 5 persen dari dua tahun sebelumnya.

“Inflasi umum belum tentu menjadi cerita di sini. Kami mulai melihat lonjakan pertumbuhan ini selama pandemi di mana konsumen bersedia menukar lebih banyak wewangian premium,” tutur Larissa Jensen belum lama ini.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut bukan akibat inflasi yang tinggi, melainkan disebabkan oleh perubahan kelakuan masyarakat akibat stres karena pandemi Covid-19.

“Kami berteori bahwa orang-orang ingin memanjakan diri mereka dengan sedikit kemewahan selama masa-masa sulit ini. Wewangian memungkinkan kami untuk melarikan diri, bahkan untuk sesaat, dan mengalami emosi yang berbeda,” ungkapnya.

Larissa Jensen menduga, masyarakat memanjakan dirinya dengan sedikit kemewahan di tengah pandemi yang sulit. Wewangian dipercaya dapat menawarkan mereka untuk lari dari kenyataan, walau hanya sementara.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

Meski selain wewangian, konsumen di Amerika Serikat juga membayar lebih mahal untuk berbagai produk lainnya, seperti makanan, perabotan, pakaian, sepatu, mobil, hingga produk kecantikan.

Akibatnya, penjualan parfum meningkat pesat selama pandemi didorong oleh permintaan jenis eau de parfums yang memiliki persentase minyak wangi yang lebih tinggi. Adapun Parfum yang tergolong mewah antara lain, JAR Bolt of Lightning dengan harga sekitar Rp11 juta.

Selain itu, ada juga Joy by Jean Patou dengan harga sekitar Rp12 juta, Caron Poivre harganya sekitar Rp 14 juta, Hermes 24 Faubourg seharga Rp21 juta, serta Chanel Grand Extrait dengan harga mulai dari Rp30 juta. []