Narsum.id – Dua Produsen Pesawat terbang Boeing dan Airbus, kompak menghentikan pasokan komponen kepada maskapai Rusia dengan tujuan membuatnya terisolasi.
Analis dari Vertical Research Partners, Rob Stallard memperkirakan, maskapai Rusia akan yang kekurangan pasokan komponen, akan memanfaatkan suku cadang pesawat yang masih diparkir atau mencari alternatif lain untuk terus terbang.
“Dengan lessor Barat juga ingin mengambil alih jet yang dioperasikan oleh operator Rusia, sektor penerbangan Rusia sekarang berada pada pijakan yang mirip dengan Korea Utara dan Iran dan mirip dengan di mana ia berada di bawah kekuasaan Soviet,” tutur dilansir dari Reuters, Kamis (03/03/2022).
Flagship Aeroflot dan maskapai lain asal Rusia saat ini tengah menghadapi tindakan keras Barat sebagai efek sanksi atas invasi Negeri Berung Merah terhadap Ukraina. Amerika Serikat, mengikuti langkah Uni Eropa dan Kanada dalam melarang penerbangan Rusia.
Meski demikian, Boeing dan Airbus tidak mau memprediksi bagaimana penghentian pasokan suku cadang akan mempengaruhi penerbangan Rusia dalam jangka pendek dan menengah.
Rusia sendiri, menyumbang 6 persen dari kapasitas maskapai dunia pada 2021. Maskapai Rusia memiliki total 332 Boeing dan 304 jet Airbus atau sekitar dua pertiga dari armada Rusia.
Sementara menurut Perusahaan data penerbangan dan perjalanan udara Cirium, Perusahaan leasing Barat juga akan berusaha untuk mengambil alih jet yang dioperasikan oleh operator Rusia yang jumlahnya mencapai 515 pesawat. []
Leave a Reply